Pencarian “”
9 Hasil Ditemukan
Berikut kami sampaikan Pengumuman Nomor: B/810/013 Tahun 2023 tentang JADWAL PELAKSANAAN SELEKSI KOMPETENSI PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) JABATAN FUNGSIONAL TEKNIS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2022
Perbaruan: 21 July 2024
Tidak hanya berfokus pada penanganan stunting dan penguatan ketahanan pangan saja, wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga memberikan perhatian pada pembenahan fasilitas di pasar tradisional. Salah satu yang saat ini diupayakan pihaknya adalah pembenahan fasilitas dan perbaikan Pasar Penggaron. Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita itu pun mengajak para pelaku usaha maupun masyarakat untuk menjaga kebersihan pasar Penggaron yang terdiri dari pedagang klitikan dan grosir ketika nanti sudah selesai perbaikan. “Saya harap baik klitikan maupun grosir untuk bersama-sama menjaga pasar ini kalau sudah jadi, sudah cantik, sudah bersih, dan sudah nyaman sehingga orang-orang akan datang ke sini,” tutur mbak Ita saat melakukan tinjauan di pasar Penggaron, Jumat (10/3) lalu. <br> Dirinya berharap bahwa pasar Penggaron dapat segera diperbaiki dan segera rampung, sehingga nantinya menjadi bersih dan cantik yang kemudian membuat pasar menjadi ramai. “Kami bersama-sama untuk memperbaiki semua kondisi yang ada di Pasar Penggaron. Diharapkan nanti dibersihkan semuanya, kemudian jalannya diperbaiki, pasarnya dipercantik, kemudian TPS-nya direlokasi di belakang. Sehingga nanti pasar ini bisa menjadi pasar tujuan untuk belanja buah, sayur maupun bumbon dan juga pasar Klitikan yang semakin ramai,” terang mbak Ita. Wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu berharap pengerjaan pasar Penggaron bisa rampung sebelum puasa, agar bisa segera difungsikan untuk menyambut bulan Ramadhan. Hal tersebut karena masyarakat biasanya ramai berbelanja kebutuhan buka maupun sahur. Dirinya juga mengusulkan untuk melakukan pindahan setelah acara dugderan yang merupakan acara rutinan Kota Semarang menyambut bulan Ramadan. “Hal ini tujuannya untuk mensejahterakan para pelaku usaha yang ada di kota Semarang khususnya yang dari pelaku usaha klitikan dan grosir. Dan ini nanti PR-PRnya mudah-mudahan bisa secepatnya selesai dan diusahakan sebelum puasa sudah diselesaikan. Atau mungkin setelah dugderan bisa pindahan, malah pas waktunya,” ujarnya. Dirinya juga mengingatkan masyarakat untuk saling support, saling gotong rotong, guyub rukun dan menghindari sifat sombong, saling menyalahkan, serta menghindari perselisihan. Hal ini bertujuan untuk membuat para pelaku usaha konsen bekerja sama dan berupaya agar pasar Penggaron menjadi ramai.
Perbaruan: 21 July 2024
Ketua Umum DPP Paguyuban Wong Semarang (Pawon Semar) Hendrardji Soepandji sangat menyambut baik dan mengapresiasi Jambore Pokdarwis dan Lomba Foto –Video yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang. “Kami menyambut baik kegiatan ini, dan kami berusaha untuk membantu Pemkot Semarang dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing. Dan kami juga berusaha agar dalam apresiasi Pokdarwis tingkat provinsi, Pokdarwis Semarang ini bisa menjuarai dari 34 se-kabupaten kota di Jawa Tengah,” terang adik kandung mantan Jaksa Agung, Hendarman Soepandji tersebut, Jumat (10/3). “Saya optimis dalam banyak hal, termasuk dalam rangka untuk menyambut hari jadi kota Semarang. Persiapan-persiapan pasti akan kami lakukan, intinya kami sangat menyambut baik kerja sama ini. Siap mendukung kebijakan bu Wali kota dan siap membantu dengan berbagai upaya untuk memaksimalkan target yang ditetapkan pemerintah kota Semarang,” imbuhnya. Jambore Pokdarwis dan lomba foto-video yang diselenggarakan di Hutan Wisata Tinjomoyo tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu beserta jajarannya guna menggenjot sektor pariwisata yang sempat terjun bebas akibat pandemi. “Tentunya dalam rangkaian kegiatan HUT Kota Semarang ke 476, ini adalah untuk bagaimana membangkitkan sektor pariwisata yang mengalami terjun bebas karena pandemi Covid-19. Di dalam kegiatan pariwisata sendiri ada praktik-praktik pemberdayaan masyarakat,” ungkap Mbak Ita, biasa wali kota Semarang disapa. Dirinya juga menyampaikan mengenai desa wisata yang sekarang cukup menjadi primadona para wisatawan semenjak pandemi. “Desa wisata sudah menjadi bagian dari tempat wisata. Karena dampak dari pandemi Covid masyarakat jadi suka berwisata ke alam atau outdoor. Tentunya kita harus berlomba-lomba, pasti daerah lain juga tidak tinggal diam, karena mereka pasti mengoptimalkan daerah di wilayah masing-masing. Sehingga kita harus berbenah , harus memperbaiki, meningkatkan potensi yang ada di wilayah kita masing-masing,” pungkasnya. Sementara itu dalam kegiatan tersebut, Pokdarwis Pandanaran kembali dinobatkan sebagai juara Pokdarwis tingkat Kota Semarang Tahun 2023 dan layak melenggang ke Jambore Pokdarwis Provinsi Jawa Tengah. Syaeful Ansori selaku ketua Pokdarwis Pandanaran menyampaikan bahwa Pokdarwis yang dirinya pimpin sudah beberapa kali mewakili Kota Semarang di Jambore Pokdarwis Provinsi Jawa Tengah. Meski demikian, dirinya tetap akan mengevaluasi acara tahun lalu untuk mendapat hasil yang terbaik. “Kita akan melihat juklak-juknis seperti apa, kalau tidak jauh dari kemarin, kita akan evaluasi tahun kemarin agar kita bisa perbaiki tahun ini untuk lebih baik lagi. Sehingga harapannya dapat memperoleh hasil yang maksimal, membuat Kandri semakin terkenal, Pokdarwis semakin maju, dan juga mendapat banyak kunjungan yang masuk ke Kandri,” pungkasnya. Acara Jambore Pokdarwis Kota Semarang dihadiri oleh 25 Pokdarwis se-Kota Semarang. Dalam kegiatan tersebut juga sekaligus launching Lomba Foto-Video yang bekerja sama dengan Pawon Semar (Paguyuban Wong Semarang).
Perbaruan: 13 March 2023
Penanganan stunting di Kota Semarang dinilai Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo telah membuahkan hasil positif. Berdasar Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tercatat penurunan angka stunting Kota Semarang berada di angka 10.9 persen. Hasto juga mengapresiasi dan menjadikan inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang sebagai percontohan serta rujukan pengendalian stunting di Indonesia. Hal tersebut dituturkan Hasto saat membuka Pembekalan dan Orientasi Tim Pendampingan Keluarga (TPK) di Aula Kecamatan Gajahmungkur, Kamis (9/3). Dirinya menyampaikan pelatihan TPK ini akan dilakukan secara terus menerus dan selesai sebelum lebaran. Para kader diberikan ilmu praktis untuk menasehati tetangga. ‘’Sumber ilmu kedokteran diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari oleh instruktur sehingga kader TPK dapat mengedukasi, tetangga ingatkan tetangga,’’ urai Hasto. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementrian Agama, untuk melakukan screening usia nikah di atas 19 tahun dan pembentukan Genre sebagai duta generasi berencana. Pelibatan generasi muda khususnya usia SMA diharap mampu mengajak dan mengkomunikasikan keluarga berencana pada teman sebayanya. Menanggapi apresiasi yang disampaikan Kepala BKKBN Pusat, wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan treatment yang dilakukan pihaknya dalam mengatasi persoalan stunting di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. ‘’Kenapa angkanya cepat turun? Karena kita di setiap wilayah punya treatment masing-masing,’’ ungkap Mbak Ita, sapaan akrab Wali kota. Hal ini, lanjutnya, dikarenakan kasus stunting tidak melulu dikarenakan permasalahan gizi melainkan juga pola asuh. Dicontohkannya, penanganan kasus stunting di Kecamatan Semarang Barat akan berbeda dengan di Semarang Utara. Sebagai daerah industri dengan banyak ibu bekerja, Kecamatan Semarang Barat, terutama Kelurahan Kalipancur dan Kelurahan Manyaran dipilih sebagai lokasi pertama Rumah Pelita dengan penanganan terintegrasi, mulai dari pemenuhan gizi dan pola asuh. Berbeda dengan kondisi di Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara karena kemampuan dan tingkat kemiskinan sehingga gizinya kurang, meski pendampingan orang tua ada. Meski demikian, Mbak Ita berharap secara merata nantinya Rumah Pelita akan hadir di setiap kecamatan dengan pendampingan mulai pengasuh, juru masak yang didampingi oleh ahli nutrisi dari Dinas Kesehatan, dokter anak, psikolog untuk IQ, terapis untuk motorik, bidan untuk umum hingga psikolog. Pihaknya pun menyambut baik dibentuknya Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang tentu saja akan menambah kekuatan di dalam upaya mempercepat penanganan stunting di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. ‘’Keberadaan TPK yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB ini akan menjadi tambahan support dan suplemen bagi percepatan penurunan stunting di Kota Semarang. Kader TPK akan mengedukasi dan mendampingi ibu hamil, anak stunting serta remaja siap menikah,’’ terang Mbak Ita. Pembekalan diberikan kepada 3.822 orang Tim Pendampingan Keluarga (TPK) mulai tanggal 2 sampai dengan 21 Maret 2023 di 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Terbagi dalam 76 kelas atau angkatan pendampingan terdiri dari para bidan, TP PKK dan kader KB/ IMP sebanyak masing-masing 1.274. Harapannya pembekalan ini bisa menjadi modal bagi anggota TPK dalam mengedukasi persiapan menu sehat di rumah sendiri seperti sosialisasi DASHAT berupa edukasi cara pengolahan dan pemberian makan yang tepat pada anak serta pemberian paket protein telur, ayam, ikan dan lainnya. ‘’Sejak ibu hamil, suplemen dan gizinya harus terpenuhi di mana makanan sehat tidak harus mahal, bisa mengkonsumsi daun kelor, lelé dan lainnya,’’ tutur wali kota perempuan pertama di Kota Semarang. TPK, lanjut Mbak Ita merupakan kelanjutan berbagai program penanganan stunting di Kota Semarang seperti pemberian vitamin, KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting). Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya preventif dengan pendampingan awal bagi calon pengantin, ibu hamil, pasca bersalin dan baduta beresiko stunting serta pendirian rumah gizi dan daycare Rumah Pelita Nusantara.
Perbaruan: 13 March 2023
Wali kota Semarang, Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos. menghimbau warga masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat melalui olah raga. Hal tersebut disampaikan wali kota yang akrab disapa Mbak Ita seusai acara Pembukaan PORWAKOS (Pekan Olahraga Warga Kota Semarang) tahun 2023 di Gor Tri Lomba Juang. “Ada empat jenis olah raga dalam Porwakos ini. Catur, voli, sepak bola, dan senam Sicita. Yang mana diharapkan dari sini ada satu bentuk kekompakan dari warga Semarang,” ujar Mbak Ita, wali kota perempuan pertama di Kota Semarang, Kamis (9/3). “Kita ini bermaksud agar masyarakat mulai melakukan gaya hidup sehat. Yang kedua, Saya juga mensosialisasikan senam Sicita,” imbuhnya. Pihaknya juga menerangkan bahwa Porwakos menjadi upaya pihaknya untuk melahirkan bibit-bibit unggul yang nantinya bisa berprestasi di level yang lebih tinggi dan mengharumkan Kota Semarang. “Kita harap juga akan muncul bibit-bibit unggul dari wilayah dan keguyuban dari warga. Contohnya tadi ada anak SD yang sudah ikut lomba catur nah kita harapkan seperti itu,” lanjut Mbak Ita. Ke depannya, Mbak Ita optimis acara PORWAKOS dapat berjalan lebih meriah lagi. PORWAKOS juga menjadi ajang silaturahmi antar warga kecamatan yang semakin merekatkan kehidupan harmonis di Kota Semarang. “Kita harapkan ini dapat menggerakkan, menyemangati masyarakat agar menjadi agen perubahan dari para peserta untuk kemudian diturunkan ke warga-warga di masing-masing wilayahnya,” tandas Mbak Ita. PORWAKOS tahun 2023 diikuti oleh 16 kontingen dari 16 kecamatan di Kota Semarang dengan total sekitar 900 warga yang berpartisipasi dalam event ini. Adapun juara Porwakos tahun sebelumnya adalah Kecamatan Pedurungan. Dalam pembukaan Porwakos, hadir pula Danlanal, Kasdim, Dandenpom.
Perbaruan: 26 May 2023
SPBE Kota Semarang
Laman Resmi Layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kota Semarang.
Ikuti Kami